Selasa, 11 Desember 2012

Parfum Beralkohol, Bolehkah ?

Sering pake parfum ? Pasti tahu dong klo kebanyakan parfum yang beredar itu mengandung alkohol ? Nah, ternyata alkohol itu banyak jenisnya lho !!
Nah, bagaimana hukumnya alkohol tersebut? Apakah sah shalat dengan memakai pakaian yang disemproti parfum beralkohol tersebut? Sebelum kita bahas sah atau tidak memakai pakaian yg disemprot parfum beralkohol untuk shalat. Ada baiknya kita bahas dulu jenis-jenis alkohol yang ada...Check this out :


Macam - Macam Alkohol dalam Kehidupan Sehari-hari


Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
Yang paling umum disebut orang alkohol adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat mengurainya dengan cepat.
Sedangkan metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.

Alkohol Dihidroksi
Alkohol dihidroksi merupakan alkohol yang di dalam molekulnya terdapat 2 buah gugs –OH. Alkohol-alkohol yang memiliki dua buah gugus –OH disebut glikol. Salah satu contoh alkohol dihidroksi yaitu etilena glikol. Etilena glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki rasa manis. Alkohol bersifat dan larut dengan baik di dalam air.

Alkohol Trihidroksi
Alkohol trihidroksi merupakan alkohol yang didalam molekulnya terdapat 3 buah gugus –OH. Gliserol atau 1,2,3-propananatriol merupakan salah satu contoh terpenting dari alkohol trihidroksi. Istilah gliserol berasal dari bahasa Yunani glykys yang berarti manis. Gliserol pada temperatur kamar berupa cairan kental tidak berwarna yang memiliki rasa manis dengan titik didih dan titik leleh berturut-berturut 290 ºC dan 18 ºC, dapat bercampur dengan air dan alkohol pada segala perbandingan. Gliserol di dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat penyerap air (higroskopis). Di dalam bidang industri gliserol digunakan sebagai bahan pembuat parfum, pelumas, dan digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik karena gliserol mampu melembutkan kulit.
 
Nah, ternyata alkohol yang ada di minuman keras tidak sama dengan alkohol yang ada di parfum !
Jadi, shalat dengan memakai pakaian yang disemproti parfum beralkohol itu sah. 

Lalu, bagaimana jika bahan dasar parfum tersebut najis ? 
Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu sempat muncul penemuan baru yaitu parfum yang dibuat dari kotoran sapi. Bagaimanakah hukumnya ?

Para Ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Para ulama Malikiyah dan Hanafiyah membahas tentang status benda najis yang sudah berubah unsur dan sifatnya. Mereka mengatakan bahwa perubahan tsb mengubah hukum najis menjadi tidak najis. Adapun dalil yg digunakan antara lain perubahan hukum yg terjadi pada khomr ketika nenjadi cuka, termasuk juga perubahan bangkai menjadi garam. (Kitab AL-Bahru Ar-Raiq 1/329)



Asy-Syairazi berkata: "barang najis,tidak bisa menjadi suci dengan proses al - istihalah,kecuali kulit bangkaijika disamak.......jika kotoran dibakar dan jadi abu,maka tidaklah menjadi suci".
(Kitab AL-MUHADZDZAB 1/10)


Al-Khotib Asy-Syarbini berkata: "najis 'ain itu, tidak bisa berubah menjadi suci dengan dicuci atau dengan Al-Istihalah...." (Kitab MUGHNI AL-MUHTAJ 1/81).


Namun, Ulama Syafi'iyah sebagian besar berpendapat "jika berubah dengan sendirinya maka suci, namun jika dirubah dengan berbagai cara maka tidak suci..."
 

Anda ingin berpendapat lain ? It's your choice.


oleh : Rizal Eri 
(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar