Kamis, 06 Desember 2012

Kerja Keras Atau Kerja Cerdas ??!!


Suka bingun dengan dua kata diatas ? Kali ini kita akan mencoba membahas "kerja keras" dan "kerja cerdas".
Sering kita dengar seseorang mengatakan bahwa kerja keras sudah tidak relevan lagi untuk zaman sekarang ini. Lebih baik kerja cerdas ketimbang kerja keras. Sebelum kita menyimpulkan sendiri. Mari kita bahas satu persatu makna dari kata tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak ditemukan kata kerja keras. Namun, kata yang biasa dikaitkan dengan kerja keras itu sendiri adalah etos kerja, yang mana dalam KBBI etos kerja berarti semangat kerja yg menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.

Dari beberapa tulisan yang saya baca, kerja keras itu sendiri diartikan sebagai berusaha dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk berupaya mendapatkan pencapaian hasil yang maksimal. 
Sedangkan kerja cerdas -seperti halnya kerja keras- juga tidak ditemukan di dalam KBBI. Namun, beberapa tulisan mengenai kerja cerdas itu sendiri mengatakan bahwa kerja cerdas adalah bekerja sebaik mungkin dengan hasil yang lebih besar untuk usaha yang sama atau dengan kata lain bekerja sedikit dengan hasil maksimal.
Dari pengertian diatas maka muncullah statement yang mengatakan lebih baik kerja cerdas ketimbang kerja keras. Toh, jika kita bisa mudah kenapa harus susah ?
Orang-orang yang berpendapat seperti ini adalah mereka yang menganut teori Paretto 80/20 (The law of imbalance) yang mana menurut teori ini, 20% akitivtas menghasilkan 80% penghasilan.
Pada kenyataannya, orang tua dan para pendahulu kita selalu mengatakan bahwa untuk menjadi sukses diperlukan kerja keras. Orang yang mendapatkan hasil yang banyak biasanya juga akan bekerja lebih banyak.
Bill Gates, Bob Sadino, Chairul Tanjung, bahkan Rangga Umara sekalipun, bekerja keras sebelum memperoleh hasil yang kita lihat saat ini.
Kita memang tidak bisa menolak teori baru (kerja cerdas--red) begitu saja, namun kita juga jangan menganggap bahwa teori lama (kerja keras--red) sudah kuno, sudah tidak sesuai dengan zaman kekinian.
Saya sendiri setuju dengan pernyataan bahwa jika ingin sukses kita harus bekerja keras. Karena pada kenyataannya, orang yang sukses dalam karirnya, sukses dalam bisnisnya, ataupun sukses dalam bidang lainnya tidak terlepas dari kerja kerasnya.
Saya juga sangat setuju dengan pernyataan bahwa dibutuhkan kerja cerdas untuk menjadi orang sukses. Namun, sangat aneh ketika seseorang berkata "kerja keras udah nggak relevan untuk saat ini, kerja cerdas lebih tepat".
Menurut saya, kerja keras dan kerja cerdas harus seiring sejalan. Kerja cerdas diawali dengan analisa dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dilanjutkan dengan eksekusi, dan kerja keras merupakan lanjutan dari kerja cerdas yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Adakalanya suatu pekerjaan diawali dengan kerja keras kemudian dilanjutkan dengan kerja cerdas, dan adakalanya kerja cerdas dahulu yang kemudia dilanjutkan dengan kerja keras. Intinya, kerja keras dan kerja cerdas adalah dua hal yang beriringan.
Orang yang hanya kerja cerdas tapi tidak bekerja keras akan kalah dengan orang yang kerja keras dan kerja cerdas. Begitu juga dengan orang yang bekerja keras saja tanpa diiringi dengan kerja cerdas, akan kalah dengan orang yang kerja keras dan kerja cerdas.

Jadi, kerja keras atau kerja cerdas???


oleh : Rizal Eri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar