“Sekarang
pertanyaanya bukan bagaimana caranya kita belajar bahasa dunia, tapi bagaimana
kita menduniakan bahasa kita” - Unknown
-Sebuah
Opini-[1]
Setiap Negara sudah barang pasti
mempunyai bahasa nasionalnya sendiri. Akan tetapi tidak semua Negara mempunyai
bahasa nasional yang asli dari negaranya. Sebagai contoh, Malaysia memilih
bahasa inggris sebagai bahasa nasionalnya, sedangkan Jerman mempunyai bahasa
jerman yang asli bersal dari bangsa Arya. Hari ini Indonesia merupakan Negara
yang mempunyai bahasa nasional asli dari bangsanya sendiri, Bahasa Indonesia.
Tapi ironisnya, sebuah identitas bangsa yang seharusnya di pandang tinggi ini,
di kerdilkan sendiri oleh anak-anak bangsanya.
Sebelum masuk terlalu jauh ke dalam
inti daripada masalah, penulis ingin menyamakan frame berfikir terlebih dahulu
tentang apa yang kita pahami tentang bahasa. Menurut Wibowo, bahasa adalah
sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap)
yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.[2]
Artinya, jika melihat dari definisi tersebut memiliki fungsi-fungsi tertentu
yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, atau bahkan mungkin sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.